Pada suatu pagi di musim dingin tahun 1974, dalam
perjalanan mengunjungi sahabatnya Bill Gates, Paul Allen membaca artikel
majalah Popular Electronics dengan judul World’s First Microcomputer
Kit to Rival Commercial Models. Artikel ini memuat tentang komputer
mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates,
dan mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan
meledak, membuat keberadaan software untuk komputer-komputer tersebut
sangat dibutuhkan. Bill Gates kemudian menghubungi perusahaan pembuat
Altair, yaitu MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia
mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat
digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama
sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui
hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dan hebatnya dalam waktu 8 minggu
BASIC telah siap diimplementasikan dan bekerja sempurna di Altair.
Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard, dan bersama dengan
Paul Allen mendirikan Microsoft.
Kisah
berbeda datang dari Jerry Yang, yang pada tahun 1990 menjalani program
doktor di Stanford University. Bersama dengan sahabatnya David Filo,
mereka lebih menyukai kegiatan surfing di Internet, daripada aktifitas
dan penelitian program doktor yang mereka ikuti. Mereka mulai
mengumpulkan link situs-situs yang menarik, sampai akhirnya list yang
mereka buat telah menjadi terlalu panjang dan terlalu banyak. Mereka
kemudian membaginya menjadi banyak kategori dan subkategori. Inilah
peristiwa bersejarah yang mengawali lahirlah perusahaan besar bernama
Yahoo!. Yahoo merupakan singkatan dari â€Yet another Hierarchical
Officious Oracleâ€. Awalnya, yang mengakses ke direktori Yahoo! hanya
Yang, Filo, dan beberapa teman dekat mereka di Stanford University.
Namun, dari obrolan mulut ke mulut, orang mengakses ke Yahoo! menjadi
semakin banyak. Mengetahui bahwa orang yang mengakses ke Yahoo! menjadi
sangat banyak, mereka akhirnya menjadikan Yahoo! sebagai bisnis.Â
Dua
kisah diatas tercatat dalam sejarah bagaimana sebuah bisnis Information
Technology (IT) dapat terlahir. Dan masih banyak kisah-kisah lain
tentang kesuksesan bisnis IT, yang kadang dimulai dari sesuatu yang
sederhana, dari sebuah hobi atau kemampuan kita membaca kebutuhan
masyarakat terhadap suatu solusi. Bidang IT termasuk bidang yang unik,
karena banyak sekali pebisnis dan tokoh-tokoh IT lahir justru karena
kekuatan karakter dan kreatifitas.
Nah, keunggulan
yang diperoleh seseorang karena pengakuan dan penghargaan publik
terhadap hasil karya, produk, ide dan perjoeangan yang dilakukan adalah
merupakan keunggulan defacto. Sebaliknya keunggulan yang diperoleh
seseorang karena gelar (degree), sertifikasi (certification) dan
pengakuan formal, sering saya sebut sebagai keunggulan dejure. Bisnis
dan peluangnya bisa lahir dari keunggulan defacto maupun dejure, dan
keduanya bisa saling melengkapi.
Bill
Gates, Kevin Mitnik, Steve Jobs, dan William Joy, adalah nama-nama yang
besar di dunia IT karena keunggulan defacto mereka. Orang mungkin juga
lupa bahwa Jerry Yang adalah seorang akademisi yang menguasai dengan
baik teori-teori dasar komputasi. Meskipun dia lebih terkenal karena
sebagai founder dari Yahoo.Com. William Joy yang lulusan the University
of California Barkeley, justru lebih terkenal karena sebagai pendiri
dari Sun Microsystems. Bill Gates dan Kevin Mitnik juga memberikan nyata
bagaimana keunggulan defacto menjadi sesuatu hal yang dominan dalam
terlahirnya sebuah bisnis.
Menariknya
fenomena ini juga dikaji secara mendalam laporan khusus Gartner 2006
(Gartner Predictcs 2006 Special Report), meskipun dengan terminologi
yang berbeda. Diramalkan bahwa pada tahun 2010 pasar kerja para
spesialis IT akan berkurang hingga 40%. Para spesialis (specialist) ini
akan digantikan oleh versatilis (versatilist), yang mampu
mengkombinasikan kompetensi dan keahlian teknis, dengan pengalaman
bisnis dan kemampuan memberikan solusi komprehensif. Dengan degree dan
sertifikasi, kita mungkin akan bisa menjadi seorang spesialis dalam
suatu bidang (keunggulan defacto). Tapi ternyata ini saja tidak cukup,
diperlukan kemampuan verbal, komunikasi memberi solusi dan berhubungan
dengan orang lain (keunggulan defacto). Ini yang disebut dengan seorang
versatilis, dan versatilis bukanlah generalis yang tahu banyak hal tapi
dangkal atau hanya kulit-kulitnya saja.
Sumber :
http://romisatriawahono.net/2006/11/29/jadi-pebisnis-it-siapa-takut/
0 Comments