Cut Nyak Dien |
BiodataNama: Tjoet Nja’ Dhien (Cut Nyak Dien) Asal Daerah: AcehPenetapan: 2 Mei 1964Lahir: Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848.Wafat: Sumedang Jawa Barat 6 November 1908.
Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar (suaminya), memimpin berbagai peperangan di tanah rencong melawan pasukan Belanda sejak tahun 1880.
Belanda mengakui kewalahan menghadapi duet pemimpin ini. Sepeninggal suaminya. Perjuangan Cut Nyak Dien pernah dalam film drama epos berjudul Tjoet Nja' Dhien pada tahun 1988 yang disutradarai oleh Eros Djarot dan dibintangi Christine Hakim sebagai Tjoet Nja' Dhien, Piet Burnama sebagai Pang Laot, Slamet Rahardjo sebagai Teuku Umar dan juga didukung Rudy Wowor. Film ini memenangkan Piala Citra sebagai film terbaik, dan merupakan film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes (tahun 1989).
2. Tjoet Nja’ Meutia (Cut Nyak Meutia)
Cut Nyak Meutia |
BiodataNama: Tjoet Nja’ Meutia (Cut Nyak Meutia)Asal Daerah: AcehPenetapan: 2 Mei 1964Lahir: Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870Wafat: Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910.
Awalnya Tjoet Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sepeninggal suaminya Tjoet Meutia terus melakukan perlawanan kepada Belanda bersama Pang Nagroe, hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.
3. Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto
Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto |
BiodataNama: Hj. Fatimah Siti Hartinah SoehartoAsal Daerah: Jawa TengahPenetapan: 30 Juli 1996Lahir: Surakarta, Jawa Tengah, 23 Agustus 1923Wafat: Jakarta, 28 April 1996
Turut dalam Laskar Putri Indonesi pada masa perang revolusi kemerdekaan RI, serta menyelenggarakan dapur umum dan P3K bagi pejuang. Menjadi Ibu Negara masa pemerintahan Presiden Suharto, Mendirikan Taman Mini Indonesia Indah, Taman Buah Mekarsari, Perpustakaan Nasional, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
4. Hj. Fatmawati Soekarno
Hj. Fatmawati Soekarno |
BiodataNama: Hj. Fatmawati Soekarno Asal Daerah: BengkuluPenetapan: 4 Nopember 2000Lahir: Bengkulu, 5 Februari 1923Wafat: Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980
Penjahit Bendera Pusaka “Sang Saka Merah Putih” yang dikibarkan pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945. Beliau juga ialah istri ketiga Soekarno dan Ibu Negara RI yang pertama. Ia menggalang dana untuk membangun rumah sakit yang sekarang bernama RSUP Fatmawati
5. Hj. Rangkayo Rasuna Said
Hj. Rangkayo Rasuna Said |
BiodataNama: Hj. Rangkayo Rasuna Said Asal Daerah: Sumatera BaratPenetapan: 13 Desember 1974Lahir: Agam, Sumatera Barat, 14 September 1910Wafat: Jakarta, 2 November 1965 Pernah dipenjara Belanda pada tahun 1932 karena memprotes ketidakadilan Pemerintah Hindia Belanda. Pernah duduk menjadi anggota DPR-RIS dan Dewan Pertimbangan Agung. Semasa hidupnya, beliau juga aktif memperjuangkan persamaan hak pria dan wanita.
6. Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis |
BiodataNama: Maria Walanda Maramis Asal Daerah: Sulawesi UtaraPenetapan: 20 Mei 1969Lahir: Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872Wafat: Maumbi, Sulawesi Utara, 22 April 1924 Bercita-cita memberdayakan kaum ibu, Mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT) pada tahun 1917 untuk memperjuangkan pendidikan bagi wanita khususnya kaum ibu agar dapat meningkatkan kesehatan anak dan kesejahteraan keluarga.Pada tahun 1919, beliau memperjuangkan agar wanita memiliki hak suara di lembaga perwakilan Minahasa Raad.
7. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu |
BiodataNama: Martha Christina TiahahuAsal Daerah: MalukuPenetapan: 20 Mei 1969Lahir: Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800Wafat: Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1801
Mengangkat senjata terjun langsung dalam perang melawan Belanda membantu ayahnya yang merupakan pembantu Kapitan Pattimura.
8. Nyai Hj. Siti Walidah Ahmad Dahlan
Nyai Hj. Siti Walidah Ahmad Dahlan |
Biodata Nama: Nyai Hj. Siti Walidah Ahmad Dahlan Asal Daerah: Daerah Istimewa JogjakartaPenetapan: 22 September 1971 Lahir: Kauman, Jogjakarta 1872 Wafat: Kauman, Jogjakarta 31 Mei 1946
Lebih akrab dengan panggilan Nyai Ahmad Dahlan, memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di bidang pengetahuan agama dengan mengadakan pengajian untuk kalangan wanita. Pengajian ini akhienya berkembang dan menjadi wadah organisasi ibu-ibu yang bernama “Lembaga ‘Aisyiyah” dalam organisasi Muhammadiyah.
9. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang |
BiodataNama: Nyi Ageng Serang Asal Daerah: Jawa Tengah Penetapan: 13 Desember 1974Lahir: Purwodadi, Jawa Tengah, 1752 Wafat: Yogyakarta, 1828
Pemimpin daerah Serang, beliau memimpin pasukan dari tandu, membantu Pangeran Diponegoro melawan Belanda selama 3 tahun.
10. Opu Daeng Risadju
Opu Daeng Risadju |
BiodataNama: Opu Daeng Risadju Asal Daerah: Sulawesi SelatanPenetapan: 3 Nopember 2006 Lahir: Palopo, Sulawesi Selatan 1880 Wafat: Palopo, Sulawesi Selatan 10 Februari 1964
Melakukan pemberontakan terhadap tentara NICA pada tahun 1946. Beliau berhasil ditangkap beberapa bulan kemudian dan mengalami penyiksaan yang menyebabkan beliau menjadi tuli hingga akhir hayatnya
11. Raden Ajeng Kartin
Raden Ajeng Kartin |
Biodata Nama: Raden Ajeng Kartini Asal Daerah: Jawa Tengah Penetapan: 2 Mei 1964 Lahir: Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 Wafat: Rembang, 17 September 1904
Pelopor kebangkitan perempuan karena pikiran dan pandangannya mengenai emansipasi wanita. Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
12. Raden Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika |
Biodata Nama: Raden Dewi Sartika Asal Daerah: Jawa Barat Penetapan: 1 Desember 1966 Lahir: Bandung, 4 Desember 1884Wafat: Tasikmalaya, 11 September 1947
Tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita dengan mendirikan Saloka Istri pada tahun 1904. Bakat dalam cara Dewi Sartika memberi pelajaran kepada para masyarakat terutama kaum perempuan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, telah menjadikan semangat dan cita-cita untuk terus berupaya agar anak-anak dan kaum perempuan pribumi bisa mendapat kesempatan memperoleh ilmu penget
0 Comments