Homeschooling mungkin akan menjadi pilihan untuk si kecil berkebutuhan khusus. Terutama bagi anak berkebutuhan khusus yang sulit mengikuti program sekolah umum, atau yang memang membutuhkan belajar secara privat atau disebut juga one-on-one learning. Menurut Janie Bowman dalam bukunya Think Fast! The ADD Experience dan juga praktisi homeschooling, sebenarnya metode ini tidak asing bagi orangtua, karena saat anak berusia balita orangtualah yang menjadi gurunya di rumah. Meskipun demikian, tuntutan pada kemampuan anak semakin besar seiring dengan usia perkembangannya. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
Don't Do "School at Home"
Sebaiknya Anda pikirkan kembali ide membuat metode homeschooling menyerupai kegiatan belajar mengajar di sekolah. Seperti, mengikuti struktur pelajaran, jam belajar, kurikulum dan lingkungan sekolah. Yang paling penting adalah mengoptimalkan keinginan natural anak untuk belajar. Selain itu, lakukan kegiatan belajar dengan santai serta dukung dan kembangkan minat anak.
Buat Prioritas
Setiap kemampuan yang dimiliki anak akan menjadi modal di masa depannya. Namun, Anda perlu fokus dulu pada kemampuan dasar anak seperti membaca, menulis, matematika dan kecintaan belajar atau bereksplorasi. Jangan hanya terpusat pada keinginan anak. Jika Anda kesulitan mengajari anak kemampuan dasar tersebut, Anda bisa mencari bantuan psikolog. Mungkin Anda memerlukan metode yang berbeda.
Tentukan Waktu yang Tepat
Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki mood pada waktu tertentu yang mempengaruhi konsentrasinya. Jika sedang frustasi, anak tidak bisa belajar secara optimal sehingga terkadang terlihat anak menolak atau membangkang. Pahami situasi, bukan berarti anak sengaja bertindak kasar, namun mereka hanya takut lupa dengan apa yang dipelajari. Kendati demikian, Anda bisa menyiasatinya dengan memberikan waktu istirahat atau bercanda di sela-sela kegiatan belajar. Buat jadwal kegiatan perminggu atau perbulan. Diskusi dengan anak mengenai waktu belajar yang ideal.
Manfaatkan Hiperfokus Anak
Biasanya anak berkebutuhan khusus seringkali tidak memperhatikan waktu ketika sedang tertarik pada sesuatu (hyperfocus). Jika menurut Anda bermanfaat, biarkan seperti itu namun pastikan anak cukup tidur dan nutrisi. Anda bisa menggunakan kemampuan anak bereksplorasi dengan mengenalkan beragam konsep, misalnya membaca, matematika, kemampuan sosial, sains, geografi dan sebagainya. Misalnya, anak yang didiagnosa sindrom Asperger khususnya laki-laki sangat tertarik dengan komputer. Segera minta bantuan psikolog atau terapis jika kebiasaan ini semakin mengganggu, misalnya anak menjadi lupa waktu dan tidak mau belajar hal lain.
Keunggulan dari homeschooling untuk anak ADHD ialah anak mendapatkan metode pengajaran yang sesuai dengan kepribadiannya. Hal ini dikarenakan orangtualah yang menjadi guru anak, karena meski bagaimanapun orangtualah yang paling tahu kebutuhan si kecil. Perlu diingat meski anak belajar di rumah bukan berarti anak diperlakukan sebagai siswa.
Mita Zoelandari
http://www.inspiredkidsmagazine.com
0 Comments